Menetapkan produk yang akan dijual adalah langkah krusial dalam memulai bisnis. Keputusan ini akan mempengaruhi arah dan fokus usaha Anda. Namun, dengan banyaknya pilihan produk yang tersedia, memilih yang tepat dapat menjadi tugas yang menantang.
Tidak perlu khawatir! Artikel ini hadir untuk memberikan panduan dan tips yang berguna dalam menentukan produk yang akan dijual. Kami akan membahas berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti minat pribadi, potensi pasar, dan keunikan produk.
Baca Juga: 8 Cara Menentukan Ide Bisnis Bagi Pemula yang Melihat Peluang Usaha
Cara Menentukan Produk yang Akan Dijual
Di antara Sobat Box Ide mungkin ada yang sudah dan ada yang baru memulai bisnis. Bagi Sobat Box Ide yang baru memulai bisnis, mungkin perlu memeras otak lebih keras agar proses bisnis dapat berjalan optimal. Karena, selalu ada langkah pertama dalam segala hal, dan memulai langkah pertama itu biasanya menjadi sesuatu yang berat dan agak sulit dilakukan.
Salah satu hal yang kerap menjadi tantangan terberat saat hendak memulai bisnis adalah menentukan produk yang akan dijual. Produk yang Sobat Box Ide jual tentunya harus memiliki keunikan tersendiri agar berbeda dengan produk yang sudah ada, dan tidak sama dengan kompetitor. Kalaupun sama, setidaknya ada ciri khas dan inovasi baru yang dapat membangkitkan minat calon pelanggan.
Dalam menentukan produk yang akan dijual, Sobat Box Ide perlu memperhatikan beberapa hal. Jangan khawatir, dalam artikel ini, Mimin akan spill dan membahas tips praktis menentukan produk.
Cari Tahu Kebutuhan Pasar
Hal pertama dan paling signifikan yang harus Sobat Ide lakukan dalam menentukan produk yang akan dijual adalah mencari tahu kebutuhan pasar. Dengan kata lain, Sobat Box Ide harus melakukan riset pasar. Lakukan riset untuk mencari tahu kebutuhan dan minat pelanggan. Tujuannya adalah agar produkmu bisa terjual lebih banyak dan mendapatkan untung.
Untuk menentukan produk yang akan dijual, terlebih dahulu Sobat Box Ide perlu menentukan akan bergerak di bidang apa usahamu. Apakah kuliner, fashion, kesehatan, ataupun lainnya. Setelah menentukan bidang usaha, kerucutkan lagi ruang lingkupnya dengan mencari siapa target market-nya.
Bagaimana caranya? Pelajari dan pahami target pasar yang ingin Sobat Box Ide jangkau. Siapa calon pelangganmu? Apa yang mereka butuhkan atau inginkan? Apakah ada peluang yang belum terpenuhi di pasar? Lakukan riset pasar untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang preferensi dan kebutuhan pelanggan potensial.
Saat ini ada banyak platform yang dapat Sobat Box Ide gunakan untuk riset, contohnya seperti internet atau sosial media.
Riset dan Buat Produk yang Bersifat Solutif
Tentukan target pasar yang spesifik dengan cara mengidentifikasi segmen pasar yang menjadi fokus dan objektif dari bisnis yang Sobat Ide jalani. Pahami demografi, preferensi, dan kebutuhan calon pelanggan di segmen tersebut.
Lakukan riset untuk menemukan masalah yang dihadapi oleh target pasarmu atau kebutuhan yang belum terpenuhi. Sobat Box Ide dapat melakukan survei, wawancara, atau analisis data untuk memahami secara mendalam masalah yang ingin diselesaikan.
Berdasarkan temuan dari riset pasar, buatlah konsep produk yang dirancang secara khusus untuk mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Pastikan produk Sobat Box Ide menawarkan nilai tambah dan keunggulan yang membedakannya dari pesaing, serta mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi target marketmu.
Melihat Tren dari Media Sosial
Melihat tren dari media sosial dapat memberikan wawasan yang berharga dalam menentukan produk yang akan dijual. Tentukan platform media sosial yang paling populer di antara target pasarmu. Misalnya, jika Sobat Box Ide menargetkan kalangan muda, Instagram dan TikTok mungkin menjadi platform yang paling relevan.
Cari tahu hashtag dan topik yang sedang tren di platform media sosial tersebut. Pantau topik yang sering dibahas atau diperbincangkan oleh pengguna. Hal ini dapat memberikan wawasan tentang minat dan preferensi yang sedang populer.
Perhatikan juga konten yang sedang viral di media sosial. Apa jenis konten yang mendapatkan banyak pengikut, like, atau share? Apakah ada pola atau tema yang berulang dalam konten tersebut? Konten yang viral dapat memberikan petunjuk tentang tren yang sedang berkembang.
Jangan hanya melihat konten, tetapi juga baca komentar dan ikut dalam diskusi yang terjadi di media sosial. Perhatikan pertanyaan, keluhan, atau permintaan khusus yang dibicarakan oleh pengguna. Ini dapat memberikan ide tentang kebutuhan atau masalah yang mungkin dapat diselesaikan oleh produkmu.
Sesuaikan dengan Minat yang Disukai
Kalau Sobat Box Ide memiliki hobi atau minat memasak, cobalah untuk membuka usaha catering atau rumah makan. Atau, kalau Sobat Box Ide menyukai hal-hal berbau kecantikan, pasti akan lebih menyenangkan jika memilih produk skincare atau kosmetik untuk dijual.
Melakukan sesuatu sesuai minat dan kemampuan akan jauh lebih menyenangkan. Terlebih lagi jika Sobat Box Ide menjalankan bisnis yang sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki. Selain akan lebih senang saat menjalankannya, Sobat Box Ide juga pasti memiliki pemahaman yang lebih dalam seputar hal tersebut.
Mencari Saran dari Pebisnis Lain
Mencari saran dari pebisnis lain adalah langkah yang cerdas untuk mendapatkan wawasan dan perspektif tambahan. Bergabunglah dengan komunitas bisnis, baik secara online maupun offline. Mengikuti dan aktif dalam forum diskusi, grup Facebook, atau LinkedIn yang berkaitan dengan industri atau niche yang Sobat Box Ide minati, serta bertukar pikiran dengan pebisnis lain dalam komunitas ini dapat memberikan wawasan dan saran berharga.
Selain itu, hadirilah acara bisnis dan konferensi yang terkait dengan bisnis yang Sobat Box Ide jalankan. Selain mendapatkan pengetahuan dari para pembicara, manfaatkan kesempatan networking untuk bertemu dan berinteraksi dengan pebisnis lain. Ajukan pertanyaan, berbagi ide, dan dengarkan pengalaman mereka. Selanjutnya, carilah mentor atau coach yang berpengalaman di bidang yang Sobat Box Ide minati atau dalam industri yang sama.
Ada baiknya juga untuk melakukan wawancara dengan pebisnis yang sukses. Identifikasi pebisnis yang telah sukses di industri yang sama atau serupa. Ajukan permintaan untuk wawancara singkat atau konsultasi mengenai produk yang ingin Sobat Box Ide hasilkan. Bertanya tentang pengalaman mereka, pelajaran yang dipelajari, dan saran yang mereka miliki.
Jangan lupa juga untuk membaca buku, artikel, atau blog yang ditulis oleh pebisnis sukses. Dengarkan podcast atau tonton wawancara dengan mereka.
Ketahui Ketersediaan Bahan Baku atau Produk
Saat awal mulai terjun dalam dunia bisnis, jangan memilih bidang bisnis yang bahan baku dan sumber dayanya langka. Konsumen akan sulit datang jika Sobat Box Ide tidak memiliki produk atau jasa yang ketersediaannya terbatas dan tidak bisa dibeli.
Lakukan riset terlebih dahulu untuk memastikan bahan baku ataupun sumber daya tersedia dan cukup mudah didapatkan. Kemudian, buat daftar bahan-bahan baku atau sumber daya apa saja yang Sobat Box Ide butuhkan.
Usahakan untuk memilih supplier yang menjual produk tersebut dengan harga yang tidak kemahalanan agar Sobat Box Ide bisa menyesuaikan dengan harga jual yang realistis.
Membuat Tester untuk Uji Coba di Pasar
Untuk masa awal berbisnis, coba buatlah tester dengan skala tertentu untuk menguji respon pasar. Jika produk Sobat Box Ide disukai konsumen, maka mereka akan melakukan pembelian ulang.
Perlu dipahami tujuan Sobat Box Ide dalam melakukan uji coba produk. Apakah Sobat Box Ide ingin mengukur minat pelanggan, mengumpulkan umpan balik, atau menguji fungsi dan kualitas produk? Menentukan tujuan yang jelas akan membantu Sobat Box Ide merancang tester produk dengan tepat.
Sebelum melakukan uji coba di pasar, lakukan uji coba internal terlebih dahulu. Berikan tester produk kepada anggota tim atau kelompok fokus internal untuk mendapatkan umpan balik awal dan memperbaiki produk jika diperlukan.
Setelah uji coba internal, siapkan tester produk untuk uji coba eksternal di pasar. Pilih sampel pengguna yang mewakili target pasarmu. Dapatkan umpan balik dari mereka melalui survei, wawancara, atau observasi langsung.
Minta Review Produk Dari Orang Terdekat
Feedback ataupun review adalah hal yang sangat penting dalam berbisnis. Suatu bisnis perlu terus berinovasi untuk bisa berkembang. Lewat feedback, kita jadi tahu bagaimana respon pasar terhadap produk atau jasa yang kita tawarkan. Tujuannya adalah selain memahami minat pasar, juga sebagai bahan evaluasi produk Sobat Box Ide agar lebih baik lagi kedepannya.
Dalam pemasaran online, review juga cukup berperan dalam menarik pasar. Karena pelanggan online biasanya mencari review produk yang diminati sebelum yakni untuk membelinya. Maka jangan sepelekan soal review.
Namun review tidak selamanya positif, pelanggan bisa saja tidak suka, maka cobalah mencari tahu alasannya dan membuat formula yang berbeda.
Evaluasi dan Adaptasi
Terus evaluasi kinerja produk dan bisnismu. Dengarkan umpan balik pelanggan dan jaga agar produkmu tetap relevan dengan kebutuhan pasar. Siap untuk beradaptasi dan melakukan perubahan jika diperlukan.
Ingatlah bahwa bisnis tidaklah statis, dan Sobat Box Ide perlu terus mengikuti perubahan pasar dan memperbaiki produkmu seiring berjalannya waktu. Fleksibilitas dan kesiapan untuk belajar dan berkembang akan menjadi kunci keberhasilan dalam menentukan dan menjual produk.